Recent post
Archive for Agustus 2016
Pengenalan Cisco Packet Tracer Beserta Portnya
A. Pengertian Cisco Packet Tracer
Packet Tracer adalah simulator alat-alat jaringan Cisco yang sering digunakan sebagai media pembelajaran dan pelatihan, dan juga dalam bidang penelitian simulasi jaringan komputer. Program ini dibuat oleh Cisco Systems dan disediakan gratis untuk fakultas, siswa dan alumni yang telah berpartisipasi di Cisco Networking Academy. Tujuan utama Packet Tracer adalah untuk menyediakan alat bagi siswa dan pengajar agar dapat memahami prinsip jaringan komputer dan juga membangun skill di bidang alat-alat jaringan Cisco. Berikut ini adalah tampilan awal Cisco Packet Tracer :
Tampilan Awal Cisco Packet Tracer
B. Fitur Packet Tracer
Packet Tracer terbaru yaitu versi 6. Dalam versi ini dapat mensimulasikan Application Layer protocols, Routing dasar RIP, OSPF, and EIGRP, sampai tingkat yang dibutuhkan pada kurikulum CCNA yang berlaku, sehingga bila dilihat sekilas software ini bertujuan untuk kelas CCNA. Taget Packet Tracer yaitu menyediakan simulasi jaringan yang real, namun terdapat beberapa batasan berupa penghilangan beberapa perintah yang digunakan pada alat aslinya yaitu pengurangan command pada Cisco IOS. Dan juga Packet Tracer tidak bisa digunakan untuk memodelkan jaringan produktif/aktif. Sejak keluarnya versi 5.3, beberapa fitur ditambahkan, termasuk fitur BGP. BGP memang bukan termasuk kurikulum CCNA, akan tetapi termasuk kurikulum CCNP.
C. Digunakan di pendidikan
Packet Tracer biasanya digunakan siswa Cisco Networking Academy melalui sertifikasi Cisco Certified Network Associate (CCNA). Dikarenakan batasan pada beberapa fiturnya, software ini digunakan hanya sebagai alat bantu belajar, bukan seabagai pengganti Cisco routers dan switches.
Packet Tracer merupakan salah satu aplikasi keluaran Cisco sebagai simulator untuk merangkai dan sekaligus mengkonfigurasi suatu jaringan (network). Sama halnya dengan simulator–simulator jaringan lainnya seperti GNS3, Dynamips,Dynagen maupun simulator lain yang khusus digunakan pada Simulasi jaringan.
Simulator tersebut tidak jauh berbeda dengan Packet Tracer, akan tetapi kemudahaan pada Packet Tracer lebih baik dari simulator diatas, hal tersebut nampak dari penempatan perangkat jaringan maupun pada saat konfigurasi perangkat jaringan. Aplikasi ini sangat praktis digunakan untuk mendesain topologi jaringan yang kita inginkan, disertai dengan berbagai perangkat-perangkat jaringan dibutuhkan pada suatu area network misal router, switch, hub maupun perangkat lainnya.
Dengan dukungan dari banyak perangkat tersebut akan memudahkan kita dalam menentukan jenis perangkat jaringan yang akan kita gunakan pada topologi kita inginkan. Aplikasi Packet Tracer dapat diinstalasikan ke PC maupun laptop dengan spesifikasi rendah sehingga tidak tergantung pada spesifikasi yang baik sekalipun
Pengenalan User Interface
Berikut adalah tampilan dan keterangan jendela Aplikasi Packet Tracer
1. Jenis Perangkat Spesifik
2. Kategori Perangkat
3. Bar Simulasi / Realtime
4. Tool bar Umum & Drawing
5. Workspace/Area Kerja
6. Logical/Physical Workspace
Halaman Awal pada Cisco Packet Tracer
Keterangan:
1. Menu Bar
Bagian ini menyediakan File, Pilihan, dan Menu Bantuan. Anda akan temukan perintah dasar seperti membuka, menyimpan, mencetak, dan Pilihan di dalam menu ini. Anda juga bisa mengakses aktifitas wizard dari Menu File.
2. Tool bar Utama
Bagian ini menyediakan shortcut icon kepada Menu File, mencakup Aktifitas wizard. Pada sisi kanan, Anda akan temukan juga Tombol Informasi Jaringan yang dapat anda gunakan untuk memasukkan suatu keterangan untuk jaringan yang sekarang ada pada Workspace.
3. Tool bar Umum & Drawing
Bagian ini menyediakan akses ke ini, biasanya menggunakan alat Workspace: Memilih, memindahkan objek pada Workspace, menambah Catatan, Menghapus, Menambahkan PDU Sederhana, dan Menambahkan PDU Kompleks.
4. Logical / Physical Workspace
Untuk memilih Workspace logical atau Physical.
5. Workspace / Area Kerja
Area kerja untuk menempatkan berbagai desain jaringan.
6. Bar Simulasi / Realtime
Untuk melihat simulasi jaringan dan paket dalam jaringan secara realtime.
7. Kategori Perangkat
Kategori perangkat jaringan yang dapat digunakan untuk mendesain jaringan.
8. Jenis Perangkat Spesifik
Perangkat spesifik sesuai kategori.
Pengenalan Device & Connections
1. Device
Jenis-jenis Device pada Cisco Packet Tracer
Pada Packet Tracer terdapat beberapa kategori perangkat yang dapat kita gunakan. Masing masing perangkat memiliki jenis yang beragam. Berikut kategori perangkat yang ada pada Packet Tracer :
a. Routers
Berbagai jenis Router terutama router Cisco.
b. Switches
Berbagai jenis switch.
c. Hubs
Berbagai jenis Hub.
d. Wireless Devicess
Perangkat jaringan wireless.
e. Connections
Macam-macam tipe konektor (kabel) pada jaringan.
f. End Devices
Berbagai macam perangkat yang digunakan user.
g. WAN Emulation
Emulasi untuk Internet Area.
h. Custom Made Device
Device yang disusun sendiri dari modul-modul yang berbeda.
i. Multi User Connection
Emulasi untuk penggunaan jaringan pada session multi user, misal remote Connection user.
2. Connections
Ada beberapa jenis Connections yang bisa dipakai dalam Packet Tracer, yaitu: Automatic, Console, Straigh-Through, Cross-Over, Fiber, Phone, Coaxial, dll. Jenis-jenis kabel penghubung ditentukan berdasarkan aturan sebagai berikut :
a. Untuk mengkoneksikan peralatan yang berbeda, gunakan kabel Straight-through :
a. Untuk mengkoneksikan peralatan yang berbeda, gunakan kabel Straight-through :
Router – Switch
Router – Hub
PC – Switch
PC – Hub
b. Untuk mengkoneksikan peralatan yang sama, gunakan kabel Cross-Over :
Router – Router
Router – PC
Switch – Switch
Switch – Hub
Perbedaan HUB , ROUTER , SWITCH
1. Hub
Hub merupakan alat penghubung antar-user. Hub meneruskan seluruh paket data seperti : E-mail, dokumen, pengolah kata, spreadsheet, grafik, print request yang mereka terima melalui satu port dari satu workstation ke semua port yang tersisa. Hub juga sebuah perangkat keras yang sangat penting dalam jaringan komputer, Hub sangat mempengaruhi proses koneksi antar komputer, sehingga jika Hub mengalami kerusakan maka seluruh jaringan komputer akan terputus dan terganggu. Hub berfungsi sebagai peragkat keras penerima sinyal dari sebuah komputer dan merupakan titik pusat yang menghubungkan ke seluruh komputer dalam jaringan tersebut. Hub juga berperan sebagai penguat sinyal kabel UTP, konsentrator dan penyambung. Berdasarkan fungsinya Hub dibedakan menjadi 2 macam yakni:
Hub Pasif yaitu hub yang berfungsi sebagai pemisah atau pembagi jaringan, akan tetapi hub pasif tidak melakukan penguatan sinyal sehingga hub ini tidak membutuhkan tenaga listrik tambahan. Hub Aktif yaitu hub yang berfungsi sebagai penghubung jalur secara fisik dan penguat sinyal dalam jaringan, akan tetapi hub aktif membutuhkan tenaga listrik tambahan untuk bisa bekerja.Cara Kerjanya :
Ketika sebuah paket tiba di salah satu port, paket akan disalin ke port-port yang lain di hub. Atau dengan kata lain hub hanya menyalin data ke semua simpul yang terhubung ke hub. Hal ini menyebabkan unjuk kerja jaringan akan lambat.Hub dengan spesifikasi 10/100Mbps harus berbagi bandwidth dengan masing-masing port. Jadi ketika hanya satu PC yang menggunakan, akan mendapat akses bandwith yang maksimum yang tersedia. Namun, jika beberapa PC beroperasi atau di gunakan pada jaringan tersebut, maka bandwidth akan dibagi kepada semua PC, sehingga akan menurunkan kinerja jaringan.
2. Router
Router adalah sebuah perangkat keras jaringan komputer yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau Internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing. Proses routing terjadi pada lapisan 3 (Lapisan jaringan seperti Internet Protocol) dari stack protokol tujuh-lapis OSI. Router secara kasar banyak didefinisikan berfungsi untuk membagi 2 Jaringan atau beberapa jaringan, namun sebenarnya Router adalah perangkat jaringan yang digunakan untuk membagi protocol kepada anggota jaringan yang lainnya, dengan adanya router maka sebuah protocol dapat di-sharing kepada perangkat jaringan lain. Contoh aplikasinya adalah jika kita ingin membagi IP Adress kepada anggota jaringan maka kita dapat menggunakan router ini, ciri-ciri router adalah adanya fasilitas DHCP (Dynamic Host Configuration Procotol), dengan mensetting DHCP, maka kita dapat membagi IP Address, fasilitas lain dari Router adalah adanya NAT (Network Address Translator) yang dapat memungkinkan suatu IP Address atau koneksi internet disharing ke IP Address lain.
Cara Kerjanya :Router bekerja dengan cara yang mirip dengan switch dan bridge. Perbedaannya, router merupakan penyaring atau filter lalu lintas data. Penyaringan dilakukan dengan menggunakan protocol tertentu. Router pada dasarnya merupakan piranti pembagi jaringan secara logical bukan fisikal. Router dapat memilih jalan alternatif yang terbaik (rute terbaik untuk transportasi data) bila memang ada beberapa jalan untuk mencapai tujuan atau bila salah satu jalan ke tempat tujuan terputus karena sesuatu hal. Router bekerja pada lapisan physical, data link dan network layer, sehingga tidak dapat digunakan sembarangan. Router umumnya paling tidak terhubung ke dua jaringan, LAN atau WAN ke LAN dan jaringan dari ISP ( Internet Service Provider). Beberapa modem DSL dan cable modem juga memiliki fungsi router yang terintegrasi ke dalamnya sehingga memungkinkan beberapa komputer membentuk jaringan dan langsung terhubung ke internet. Apabila hub, bridge dan switch merupakan networking device maka router merupakan internetworking device.
3. Switch
Switch lebih cerdas dibandungkan Hub. Switch melanjutkan paket data hanya ke port penerima yang dituju. Menurut informasi dalam header paket, untuk memisahkan transmisi dari port yang berbeda, switch membuat koneksi sementara antara sumber dan tujuan, kemudia meneruskan koneksi setelah komunikasi data berakhir. Switch dan Hub memang kadang sulit dibedakan karena memiliki kesamaan dalam segi fungsi umum dan jika dilihat secara fisik hampir sama. Tapi sebenarnya Switch memiliki salah satu keunggulan yaitu dapat mencegah terjadinya Collision (Tabrakan), maksud dari tabrakan di sini adalah tabrakan data. Jadi, Switch dapat mencegah Collision ini karena Switch memiliki fungsi meneruskan data dan jika salah satu node ingin mengirim data ke node yang lain, dan ada node lagi yang ingin mengirim data. Switch akan memberikan jalur pada keduannya, sehingga tidak akan terjadi Collision. Jadi, pengertian dari Switch adalah Sebuah Networking Device yang berfungsi untuk menghubungkan beberapa node dalam jaringan namun memiliki fungsi lain yaitu sebagai pencegah Collision dengan cara memberi jalur aliran data masing-masing sesuai Port / Collision Domain. Jadi, jika menggunakan Switch setiap Client dapat melakukan Komunikasi data tanpa adanya masalah Collision (Tabrakan) Data. Selain itu Semakin banyak port yang tersedia pada switch, tidak akan mempengaruhi bandwidth yang tersedia untuk setiap port. Ketika paket data dikirimkan melalui salah satu port pada switch, maka pengiriman paket data tersebut tidak akan terlihat dan tidak terkirim ke setiap port lainnya sehingga masing-masing port mempunyai bandwidth yang penuh. Hal ini menyebabkan kecepatan pentransferan data lebih terjamin. Switch dapat bekerja di Layer Data Link dan Layer Network, biasanya kecepatan Switch yang sering digunakan adalah 10/100 Mbps.
Cara Kerjanya :Ada dua arsitektur dasar yang digunakan yaitu: cut-through dan store and forward.Switch cut trough memiliki kelebihan di sisi kecepatan karena ketika sebuah paket datang, switch hanya memperhatikan alamat tujuan sebelum diteruskan ke segmen tujuannya.Sedangkan Switch store and forward merupakan kebalikan dari switch cut-through. Switch ini menerima dan menganalisa seluruh isi paket sebelum meneruskannya ke tujuan dan untuk memeriksa satu paket memerlukan waktu, tetapi ini memungkinkan switch untuk mengetahui adanya kerusakan pada paket dan mencegahnya agar tidak mengganggu jaringan.Switch dengan spesifikasi 10/100Mbps akan mengalokasikan 10/100Mbps penuh untuk setiap port nya. Jadi berapapun jumlah computer yang terhubung, pengguna akan selalu memiliki bandwidth penuh.
SSH
Melanjutkan topologi sebelumnya, karena jalur telnet menggunakan clear text yang berarti jalur yang lewat masih bisa dilihat (tidak aman), maka untuk mengamankan jalur remot ini bisa menggunakan SSH (secure shell).
Yang diperhatikan untuk membuat SSH adalah :
1. Hostname tidak boleh default
2. Harus ada domain name
3. Authenticationnya menggunakan username dan password
4. Deskripsikan dijalur telnet bahwa akan menggunakan SSH
5. Generate crypto key
Config dirouternya :
Router(config)#hostname ISY
ISY(config)#ip domainISY(config)#ip domain-name ismail.com
ISY(config)#crypto key generate rsa
The name for the keys will be: ISY.ismail.com
Choose the size of the key modulus in the range of 360 to 2048 for your
General Purpose Keys. Choosing a key modulus greater than 512 may take
a few minutes.
How many bits in the modulus [512]: 512
% Generating 512 bit RSA keys, keys will be non-exportable...[OK]
Penjelasan :
Pada bagian perintah “crypto key generate rsa” akan ditanyakan berapa panjang bit yang ingin dimasukan, pilihannya 512 dan maksimal 2048, itu menandakan panjang key datanya, semakin panjang key data akan semakin aman, tetapi semakin membebani perangkat, jika hanya untuk belajar gunakan yang 512 saja.
Berikut ini untuk menampilkan hasil encripsi key : |
ISY(config)#do sh crypto key mypubkey rsa
% Key pair was generated at: 0:13:8 UTC Mar 1 1993 Key name: ISY.ismail.com Storage Device: not specified
Usage: General Purpose Key
Key is not exportable. Key Data: 000031bd 0000105a 00006eb3 0000498e 000069fd 00007d9d 00000c28 00004bb4 00003536 00000334 000030dc 00007b68 000011e9 000059ee 00005576 00004584 00007519 00003011 00000731 00007a24 00004700 00000341 00006a32 15ae % Key pair was generated at: 0:13:8 UTC Mar 1 1993 Key name: ISY.ismail.com.server Temporary key Usage: Encryption Key Key is not exportable. Key Data: 00001801 000051a4 00003618 00001b10 000021de 00006644 000060d4 00006349 0000692b 000044b5 00006bbb 0000062b 00001302 000077f7 000006d9 0000405f 000042f9 0000489d 00007e89 00007aa9 00001551 00001e2f 00002743 566d |
Inter VLAN – Switch Layer 3
Untuk menghubungkan antar VLAN dibutuhkan suatu perangkat layer 3 baik itu router maupun switch layer 3 jika sebelumnya menggunakan router on stick, maka sekarang kita akan menggunkan switch layer 3(L3). Inilah keunggulan perangkat cisco jika di switch produk lain bekerja hanya pada layer 2, untuk switch cisco dapat bekerja pada layer 3 dan menjalankan routing akan tetapi untuk routingnya yang lebih luas dianjurkan menggunakan router.
Konfigurasinya
Switch(config-if)#vlan 10
Switch(config-vlan)#name guru Switch(config-vlan)#vlan 20 Switch(config-vlan)#name siswa Switch(config-vlan)#int fa 0/1 Switch(config-if)#swi Switch(config-if)#switchport access vlan 10 Switch(config-if)#switchport mode access Switch(config-if)#int fa0/2 Switch(config-if)#switchport access vlan 10 Switch(config-if)#switchport mode access Switch(config-if)#int fa0/3 Switch(config-if)#switchport access vlan 20 Switch(config-if)#switchport mode access Switch(config-if)#int fa0/4 Switch(config-if)#switchport access vlan 20 Switch(config-if)#switchport mode access |
Buat IP address pada interface switch fa0/1-fa0/4
Switch(config-if)#int vlan 10
Switch(config-if)# %LINK-5-CHANGED: Interface Vlan10, changed state to up Switch(config-if)#ip address 10.10.10.1 255.255.255.0 Switch(config-if)#int vlan 20 Switch(config-if)# %LINK-5-CHANGED: Interface Vlan20, changed state to up Switch(config-if)#ip address 20.20.20.1 255.255.255.0 |
Ketikan ip routing untuk merouting
|
Switch(config-if)#ip routing
|
DHCP Layer 3
DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) adalah protokol yang berbasis arsitektur client/server yang dipakai untuk memudahkan pengalokasian alamat IP dalam satu jaringan. Sebuah jaringan lokal yang tidak menggunakan DHCP harus memberikan alamat IP kepada semua komputer secara manual. Jika DHCP dipasang di jaringan lokal, maka semua komputer yang tersambung di jaringan akan mendapatkan alamat IP secara otomatis dari server DHCP. Selain alamat IP, banyak parameter jaringan yang dapat diberikan oleh DHCP, seperti default gateway dan DNS server .
Cara konfigurasinya :
Buat IP address pada interface switch fa0/1-fa0/4
Setelah konfigurasi diatas lanjutkan seperti di bawah :
Switch>en Switch#conf t Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z. Switch(config)#ip dhcp pool vlan10 Switch(dhcp-config)#network 10.10.10.0 255.255.255.0 Switch(dhcp-config)#default-router 10.10.10.1 Switch(dhcp-config)#dns-server 8.8.8.8 Switch(dhcp-config)#ip dhcp pool vlan20 Switch(dhcp-config)#network 20.20.20.0 255.255.255.0 Switch(dhcp-config)#default-router 20.20.20.1 Switch(dhcp-config)#dns-server 8.8.8.8 Switch(dhcp-config)#do wr |
Hasil setelah konfigurasi: